Rabu, 30 Mei 2012

Manfaat Kesehatan Mendengar Musik

Manfaat Kesehatan Mendengar Musik
Mendengarkan musik bukanlah sekedar hiburan semata. Tanpa Anda sadari, alunan musik sebenarnya telah memberikan perubahan suasana hati dan bahkan membantu Anda untuk berkonsentrasi.

Sebuah studi menunjukkan, mendengarkan lagu dapat memberikan efek pada beberapa bagian otak, yang bertanggung jawab terkait memori dan pengelihatan.

"Sebagai contoh, sebuah penelitian terbaru di Kanada menunjukkan bahwa ada hubungan kausal antara musik dan bagian inti dari otak yang bereaksi terhadap rangsangan (makanan, cahaya, seks)," kata Dr Victoria Williamson, dosen psikologi dari Goldsmith College London.

Lantas apa saja manfaat kesehatan yang bisa Anda dapat dengan mendengarkan musik?

1. Meningkatkan suasana hati (Mood)
Reaksi orang ketika mendengarkan musik umumnya berbeda-beda. Tetapi, apapun pilihan musik Anda, sebuah penelitian 2011 di Kanada, yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bahwa mendengar musik favorit Anda dapat membantu mencairkan suasana hati yang buruk.

Penelitian di McGill University Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin.

"Otak sangat rumit - ada banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang - tidak mengherankan jika ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelepasan dopamin berhubungan dengan perasaan senang," kata Bridget O'Connell, kepala informasi dari Mental Health Charity Mind.

2. Fokus
Ini memang sedikit aneh, tetapi bukti menunjukkan bahwa mendenggarkan musik dapat membantu Anda untuk berkonsentrasi. Sebuah alat 'digital tonic' yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks.

Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu Anda untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit.

"Dengan membantu korteks otak menghasilkan gelombang tertentu, kita dapat menginduksi beberapa bagian pada otak tetap terjaga, tergantung pada tujuan yang ingin kita lakukan," jelas Paris psikolog klinis dari Brigitte Forgeot.

3. Tingkatkan daya tahan tubuh
Mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu Anda berlari lebih cepat. Sebuah studi di Brunel University, London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 15 persen, meningkatkan semangat dan efisiensi energi 1-2 persen.

Sebaiknya, pilihlah lagu yang sesuai dengan tempo olahraga Anda. Mendengarkan musik sambil olahraga akan memberikan efek metronomik pada tubuh, sehingga memungkinkan Anda untuk berolahraga lebih lama.

4. Kesehatan mental lebih baik
Musik dapat menjadi pengobatan yang efektif dan positif bagi orang-orang berurusan dengan kondisi kesehatan mental.

"Ada dua cara berbeda yang digunakan dalam terapi musik: baik sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri atau untuk kualitas inheren restoratif atau penyembuhan," kata Bridget O'Connell.

5. Redakan stres
Riset tahun 2011 dari lembaga sosial kesehatan mental menunjukkan, hampir sepertiga orang mendengarkan musik untuk memberikan semangat ketika sedang bekerja. Dan satu dari empat orang mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat perjalanan ke tempat kerja untuk membantu mengatasi stres.

6. Perawatan pasien
Musik benar-benar dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada pasien dengan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan.

Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

"Musik dapat sangat berguna bagi seseorang yang berada dalam situasi di mana mereka telah kehilangan kontrol dari lingkungan eksternal mereka," kata dr Williamson.

Sumber: http://www.menjelma.com/2012/01/6-manfaat-kesehatan-mendengar-musik.html

Selasa, 15 Mei 2012

Tidur


A.    PENGERTIAN
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Memelihara tidur adalah penting bagi kita manusia .Tidur adalah mekanisme penting yang bertujuan memberikan kesempatan tubuh agar beristirahat secara total . Istirahatnya organ-organ pencernaan, otot rangka, panca indra, dan otak sebagai alat berpikir,  akan memberikan kesempatan Tubuh untuk memfokuskanseluruh sumberdayanya untuk revitalisasi dan rejuvenasi sel-sel tubuh.Orang yang cukup tidur akan awet muda dan badannya sehat .Sedangkan gangguan tidur akan membuat seorang menjadi tidak bugar dan tidak sehat jadi betapa pentingnya memelihara tidur.
B. MANFAAT TIDUR
Kebutuhan tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi dan olahraga yang cukup bagi kesehatan. Menurut Hodgson (1991) dalam Potter & Perry (2005), kegunaan tidur masih belum jelas, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan.
Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin, selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap IV), tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan sel khusus seperti sel otak. Sintesa protein dan pembagian sel untuk pembaharuan jaringan seperti pada kulit, sumsung tulang, mukosa lambung terjadi juga selama tidur dan istirahat Oswold (1984) dalam Potter & Perry (2005) kegunaan tidur yang lain adalah selama tidur tubuh akan menyimpan energi.
Pada tidur REM terjadi perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen dan pelepasan epinefrin, sehingga membantu penyimpanan memori dan pembelajaran maka tidur REM penting untuk pemulihan kognitif. Tanpa kebutuhan tidur dan istirahat yang cukup, konsentrasi dan pengambilan keputusan akan menurun. (Potter & Perry, 2005)

7 Mafaat tidur lebih awal:
  1. Tidur awal mengurangi resiko terkena kanker sebanyak 200%
  2. Tidur awal mengurangi resiko serangan jantung sebanyak 100%
  3. Tidur awal satu jam lebih banyak tiap malam, mengurangi resiko kegemukan sebanyak 6.486 kg (14,3 lbs) dalam satu tahun.
  4. Tidur dengan jumlah waktu yang lebih lama juga mengurangi resiko kemungkinan kematian dalam 20 tahun ke depan sebanyak 20%.
  5. Bagi anak – anak, jika waktu mereka tidur lebih panjang, kemungkinan IQ mereka lebih tinggi juga lebih banyak.
  6. Dengan tidur yang lebih banyak, kehidupan dalam  berkeluarga juga lebih harmonis. Karena 1 dari 3 wanita mengeluh terlalu mengantuk saat hendak berhubungan seksual, ( maka dari itu tidurlah para ibu – ibu )
  7. Tidur sesuai aturan akan menjadikan anda orang yang lebih segar dan nyaman, punya banyak ide – ide cemerlang.

C.     MANFAAT TIDUR SIANG BAGI KESEHATAN
Untuk mendapatkan kesegaran instan, tak perlu meminum kopi berkafein tinggi. Tiga puluh menit tidur siang ternyata sudah cukup menghilangkan kelelahan Anda dan menyegarkan lagi memori, serta meningkatkan suasana hati.
Walau tidak terlihat secara langsung, tidur siang nyatanya juga berdampak baik bagi kesehatan kulit Anda. Dikutip dari 3 Fat Chicks, tidur siang yang cukup dan tak berlebihan akan membantu menurunkan hormon stres Anda. Dengan menurunnya tingkat stres, pikiran pun menjadi lebih sigap dan otomatis mengurangi risiko penuaan kulit.
Sebaliknya, kurang tidur dapat berkonsekuensi buruk pada tampilan kulit, seperti berwarna kekuningan, pucat, dan tidak segar. Sebabnya adalah, tubuh Anda tidak punya cukup waktu untuk melepaskan hormon-hormon pertumbuhan yang berefek pada produksi sel baru, mengganti sel lama. Inilah rahasia mengapa tidur yang cukup dapat membuat Anda lebih segar.
Tidur siang yang baik tidak perlu lama, yang penting berkualitas. Untuk meraih kesehatan kulit yang sempurna, tidur siang efektif dilakukan selama kurang dari satu jam. Tiga puluh menit adalah waktu ideal. Bahkan Sara C. Mednick, PhD. dari University of California, Amerika, via WebMD, menyatakan bahwa 15 sampai 20 menit untuk tidur siang saja sudah cukup untuk menyegarkan sistem dan meningkatkan “motor” di tubuh.

D.    WAKTU TIDUR
Rasulullah Saw mengajarkan Tidur secepatnya , yaitu sekitar jam 9 malam dan bangun cepat yaitu pada 1/3 malam,sekitar jam 3 Pagi .Keadaan bangun menjelang subuh di manfaatkan untuk shalat Tahajud , membaca Al-Quran , dan bermunajat Kepada Alah SWT. Sepanjang hayatnya Rasulullah SAW  tidak pernah meningalkan .Shalat Tahajud juga merupakan satu-satunya shalat sunah yang disebutkan secara  eksplisit dalam Al-Quran .Bahkan Allah SWT menjanjikan kedudukan yang terpuji bagi pelaksanaan sholat Tahajjud.JAdi memelihara Tidur merupakan agar kita bisa beribadah dengan nyaman. Allah SWT menciptakan malam hari sebagai waktu untuk istirahat .Meskipun begitu, tidur bisa dilakukan diluar waktu itu bila kita mengalami kelelahan atau kita menerima ujian Allah SWT berupa sakit.
E.     LAMA TIDUR
Penelitian kedokteran yang masih berpegang kepada teori lama menunjukan bahwa lama ideal orang dewasa adalah berkisar 6-8 jam .Peneliti kedokteran Terbaru , bangun  1/3 malam yang di ikuti sholat tahajud akan memperbaiki kekebalan tubuh melatih kemampuan seseorang meyesuaikan diri terhadap perubahan irama sirkadian .Shalat tahajjud yang dilaksanakan dengan tulus, khusyu , dan kontinyu ,akan membuat kadar GABA, Kortisol, dan reseptor antagonisnya menjadi normal,membebaskan kita dari stress,meningkatkan kekebalan tubuh ,bahkan membantu dalam pengobatan kangker.

F.      POSISI TIDUR
Posisi Tidur yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah miring ke kanan dengan Tangan diletakkan mengganjal  kepala .Posisi miring  ke kanan adalah menjaga agar selama tidur kita tidak melakukan organ lambung dan jantung.Seperti diketahui bahwa di dada sebelah kiri ada 2 organ besar yang vital yaitu jantung dan lambung .Pada saat awal berbaring ,Rasulullah sesekali memiringkan bdanya kekiri dalam waktu sebentar,dengan tujuan  membantu mencairkan bahan makanan dilambung agar tidak mengumpal .
Adapun penggunaan tangan untuk menganjal kepala adalah agar jika kita tidak tidur miring ke kanan tidak membebani bahu kanan kita .Ketika bangun tidur ,Rasulullah  Saw berdiri sejenak ,lalu berjalan .kemudian nabi  segera minum air, dilanjukan dengan bersiwak , baru kemudian wudhu dan melakukan sholat malam.
Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata:
"Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan".
Rasulullah bersabda: Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan! HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710
Dari kedua sisi tinjauan, baik dari kesehatan maupun dari cara tidur yang disarankan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw, ternyata tidur yang terbaik adalah dengan berbaring ke arah kanan. Apa yang diajarkan oleh Rasulullah ternyata sangat berguna untuk kesehatan.
Tidur Miring ke Kanan
Posisi tidur yang dianggap paling aman adalah dengan menghadap ke kanan karena tidak menekan jantung sehingga aliran darah di dalam tubuh dapat berjalan lebih lancar. Bila peredaran darah lancar, sistem metabolisme tubuh pun meningkat dan rasa pegal dapat dihindari. Punggung pun dapat merasa stres, Hal ini dapat ditanggulangi dengan tidur dalam posisi seperti janin di dalam rahim. Yaitu dengan sedikit meringkuk, lutut naik sedikit ke atas dan memeluk guling.

Tidur terlentang
Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC bayi yang tidur dg posisi yang sama setiap malam atau menghabiskan banyak waktu di kereta dorong beresiko mengalami perataan kepala. Tetapi menurut para spesialis kesehatan anak kondisi ini dapat mudah dicegah dan disembuhkan apabila diketahui sejak dini. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) jumlah anak yang mengalami perataan kepala meningkat sejak awal tahun 1990-an dimana orang tua mengatakan menidurkan bayi dengan posisi telentang dilakukan untuk meminimalisasi sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Lalu bagaimana dengan ibu hamil? Setelah kehamilan 16 minggu ibu hamil dianjurkan untuk tidak tidur telentang, karena dengan tidur posisi telentang berarti meletakkan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan, dan menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, menyebabkan penurunan tekanan darah yang membuat mereka merasa pusing, untuk yang lain, malah meningkatkan tekanan darah. Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi tidur dengan posisi telentang sangat TIDAK dianjurkan.
Posisi tengkurap
Banyak orang yang langsung merebahkan diri di atas kasur dengan posisi tengkurap. Padahal posisi ini dapat menekan perut, hati dan organ tubuh lainnya sehingga aliran udara dan darah dalam tubuh pun tidak lancar.
Tidur miring Ke Kiri
Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang. Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik (nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Untuk menyiasatinya, gunakan bantal yang dapat mengisi ruang kosong antara leher dan kasur. Walau terlihat sepele, namun cara ini dapat menghindari terjadinya sakit leher.
Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi sangat dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan POSISI MIRING KE SISI KIRI, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan.
Tidur POSISI MIRING KE KANAN, juga baik, ibu hamil dapat menganti posisi miring kekanan-kiri untuk membuat tidur lebih nyaman.
HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Adab Mufrod 905, lihat Al-Misykah 4719. Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata:
Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang
yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkala: ”Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupum mengangkat kepalaku ternyata beliau adalah Nabi.
Berkata Syaroful Haq ‘Azhim Abadi: (‘Aunul Ma’bud 13/261)
"Berdasarkan hadits ini, bahwa tidur telungkup diatas perut adalah dilarang, dan itu adalah bentuk tidurnya syaithon".
G.    MANFAAT TIDUR UNTUK KESEHATAN DAN KECANTIKAN.

A.Kulit jadi lebih cerah
Stres mental yang diakibatkan kurang tidur membuat pembuluh darah mengerut,sehingga darah yang dipompakan ke seluruh tubuh menjadi berkurang,begitu menurut sebuah studi baru dalam Circulation: The Journal of The American Heart Association. Padahal pembuluh2 darah di wajah sangat dekat dengan permukaan kulit. Aliran darah yang lancar menghasilkan warna kulit yang sehat. Bisa dibayangkan jika terjadi pengerutan pada pembuluh darah di wajah.Selain itu stres yang disebabkan kurang tidur juga menghasilkan minyak yang berlebihan di wajah,membuat kita lebih rentan terhadap jerawat.Akibat lainnya jika kurang tidur adalah,kulit lebih cepat berkerut dan kendur sebelum waktunya.Jika kulit tidak mendapatkan kecukupan waktu dalam semalam untuk mengisi ulang energi,kita kehilangan sel-sel baru yang membantu menjaga kulit tetap kencang.Perbaikan sel-sel kulit juga berlangsung di malam hari.Kurang tidur hanya semalam dapat mengganggu kemampuan kulit mempertahankan kelembaban dan melindungi kulit terhadap sinar matahari dan polusi pada keesokan harinya.
B. Mata lebih cerah
Jika kelopak mata tidak terpejam cukup lama akan membuat mata kering dan iritasi.Itu sebabnya mata kita tampak merah jika kita kurang tidur.Para ahli menduga,lingkaran gelap dibawah mata muncul karena fatigue atau kelelahan memperlambat sirkulasi dan darah tegenang di dalam kulit yang setipis kertas di sekitar mata.
C.  Rambut sehat berkilau.
Terus menerus kurang tidur atau tidur larut malam membuat tubuh kita selalu berada dalam keadaan krisis sehingga hanya mengeluarkan energi dalam jumlah terbatas. Padahal bahan bakar ini biasanya memberikan banyak nutrien ke akar rambut.Karena jumlah nutrien terbatas,nutrien yang ada lalu diberikan pada organ tubuh yang menderita.Tanpa kecukupan nutrien,rambut kehilangan kilau dan mudah patah.
D. Tubuh lebih ramping
Kurang tidur dapat membuat berat badan bertambah.Satu fakta yang mengagetkan banyak perempuan.Mengapa?Kurang tidur memperlambat metabolisme sehingga pembakaran kalori oleh tubuh menjadi lambat.Sebuah study University of Chicago menemukan,sesudah seminggu tidur selama 4 jam,tingkat metabolisme dari pria berusia sekitar 20an sebanding dengan tingkat metabolisme pria yang lebih tua. Kurang tidur juga memperlambat produksi hormon pertumbuhan,suatu hormon yang mengubah lemak menjadi bahan bakar.Kurangnya hormon ini berarti lebih banyak lemak.Menurut para ahli,90% dari perempuan bisa menurunkan berat badan jika mereka cukup tidur.






REFERENSI

Subianto Teguh . 2010. Tidur. http://teguhsubianto.blogspot.com/2010/03/tidur.html.  Last update 25 april 2012 pukul 05.55
Abizakii. 2010. Pola tidur rasulullah. http://abizakii.wordpress.com/2010/10/27/pola-tidur-rasulullah-saw/. Last update 26 april 2012 pukul 09.35
Kamtiyono Tiyo . 2012. Manfaat tidur awal yang harus kamu ketahui. http://www.abouttiyo.web.id/news/7-manfaat-tidur-awal-yang-harus-kamu-ketahui/.  Last update 25 april 2012 pukul 05.45
Kerinci. 2012. Inilah Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan.  http://forum.vivanews.com/kesehatan/277708-inilah-manfaat-tidur-siang-bagi-kesehatan.html. Last update 25 april 2012 pukul 05.40
Dama. 2011. Posisi tidur menurut kesehatan dan islam. http://bidandama.blogspot.com/2011/05/posisi-tidur-menurut-kesehatan-islam.html. Last update 17 april 2012 pukul 07.14
Anonim. Produk Kecantikan Paling Ajaib & Paling Murah: TIDUR http://matabidadari.xtgem.com/Text/Tidur2. Last update 28 april 2012 pukul 08.59







Hemofilia


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Hemofilia merupakan kelainan pembekuan darah yang diturunkan secara X-linked recessive.Dikenal 2 macam hemofilia yaitu hemofilia A karena defisiensi F VIII dan hemofilia B dengandefisiensi faktor IX. Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat perdarahan, gambaran klinik danpemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan hemostasis penyaring dijumpai APTT memanjangsedang semua tes lain memberi hasil normal. Untuk membedakan hemofilia A dengan hemofilia Bdapat dikerjakan pemerikasaan TGT atau diferensial APTT, tetapi dengan tes ini tidak dapatditentukan aktivitas F VIII atau IX. Untuk mengetahui aktivitas masing-masing faktor perludilakukan assay F VIII dan F IX. Hemofilia A juga perlu dibedakan dari penyakit von Willebrand karenapenyakit ini dapat dijumpai aktivitas F VIII yang rendah. Untuk membedakannya dilakukanpemeriksaan masa perdarahan dan pemeriksaan terhadap faktor von Willebrand.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari hemofilia?
2.      Bagaimana konsep dari penyakit hemofilia?
3.      Bagaimana kosep asuhan keperawatan pada klien hemofilia?
C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian hemofilia
2.      Untuk mengetahui dan memahami konsep dari penyakit hemofilia
3.      Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien hemofilia


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

B.     ETIOLOGI
Ada dua kelainan perdarahan keturunan yang secara klinis sulit dibedakan tetapi dapat dipisahkan dengan uji laboratorium: hemophilia A dan hemophilia B. hemophilia A disebabkan oleh kekurangan aktifitas factor pembekuan VIII, sementara hemophilia B disebabkan oleh kekurangan factor IX. Kekurangan factor VIII terjadi lima kali lebih sering. Kedua tipe hemophilia diturunkan terkait X, sehingga hamper semua penderita adalah laki-laki, ibunya dan beberapa saudara perempuannya adalah karier dan tidak menunjukkan gejala.
1.      Faktor Genetik
Hemofilia atau penyakit gangguan pembekuan darah memang menurun darigenerasi kegenerasi lewat wanita pembawa sifat (carier) dalam keluarganya,yang bisa secara langsungmaupun tidak. Seperti kita ketahui, di dalam setiapsel tubuh manusia terdapat 23 pasangkromosom dengan bebagai macam fungsidan tugasnya. Kromosom ini menentukan sifat atau ciri organisme,misalnyatinggi, penampilan, warna rambut, mata dan sebagainya. Sementara, sekelaminadalah sepasang kromosom di dalam inti sel yang menentukan jenis kelamin makhluktersebut. Seorang pria mempunyai satu kromosom X dan satu kromosom Y, sedangkanwanita mempunyai dua kromosom X. Pada kasus hemofilia, kecacatan terdapat padakromosom X akibat tidak adanyaproteinfaktor VIII dan IX (dari keseluruhan 13 faktor), yang diperlukan bagi komponen dasarpembekuan darah (fibrin). (Price & Wilson, 2003.)
2.      Faktor Epigenik
Hemofilia A disebabkan kekurangan faktor VIII dan hemofilia B disebabkan kekuranganfaktor IX. Kerusakan dari faktor VIII dimana tingkat sirkulasi yang fungsional dari faktor VIIIini tereduksi. Aktifasi reduksi dapatmenurunkan jumlah protein faktor VIII, yang menimbulkan abnormalitas dari protein.Faktor VIII menjadi kofaktor yang efektif untuk faktor IX yang aktif, faktor VIII aktif, faktor IXaktif, fosfolipid dan juga kalsium bekerja sama untuk membentuk fungsional aktifasi faktor X yang kompleks (”Xase”), sehinggahilangnya atau kekurangan kedua faktor ini dapat mengakibatkan kehilangan atau berkurangnya aktifitas faktor X yang aktif dimana berfungsimengaktifkan protrombin menjadi trombin, sehingga jika trombin mengalami penurunan pembekuan yang dibentuk mudah pecah dan tidak bertahanmengakibatkan pendarahan yang berlebihan dan sulit dalam penyembuhan luka(Price &Wilson, 2003

C.     PATOFISIOLOGI
Darah dibawa ke seluruh tubuh dalam jaringan pembuluh darah. Ketika jaringan-jaringan yang terluka, kerusakan pembuluh darah dapat mengakibatkan kebocoran darah melalui lubang di dinding pembuluh. Pembuluh dapat mematahkan dekat permukaan, seperti dalam memotong. Atau mereka dapat mematahkan jauh di dalam tubuh, membuat memar atau perdarahan internal.
Trombosit adalah sel kecil yang beredar dalam darah. Setiap trombosit kurang dari 1 / 10, 000 dari satu sentimeter dengan diameter. Ada 150-400000000000 trombosit dalam satu liter darah normal. Trombosit memainkan peran penting dalam menghentikan perdarahan dengan menggumpal bersama dan membentuk plug, sehingga awal perbaikan pembuluh darah terluka. Faktor pembekuan seperti faktor VIII dan IX yang kemudian diperlukan untuk lem pasang di tempat sehingga membentuk gumpalan.
Ketika pembuluh darah rusak, ada empat tahap dalam pembentukan bekuan normal. Lihat
Gambar1.
Tahap 1: pembuluh darah rusak dan pendarahan dimulai.
Tahap 2: Pembuluh darah menyempit untuk memperlambat aliran darah ke daerah cedera.
Tahap 3: Platelet menempel, dan menyebar pada, dinding pembuluh darah yang rusak. Hal ini disebut adhesi trombosit. Ini trombosit melepaskan zat menyebarkan yang mengaktifkan trombosit lain di dekatnya yang mengumpul di lokasi cedera untuk membentuk sebuah plug trombosit. Ini disebut agregasi trombosit.
Tahap 4: Permukaan trombosit ini diaktifkan maka menyediakan situs untuk pembekuan darah terjadi. Protein pembekuan seperti faktor VIII dan IX yang beredar dalam darah diaktifkan pada permukaan trombosit membentuk gumpalan mesh seperti fibrin.
      Protein ini (Faktor I, II, V, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII dan faktor von Willebrand) bekerja seperti kartu domino, dalam reaksi berantai. Ini disebut cascade koagulasi. (Lihat Gambar 2.
Gambar 2
     
      Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak kekurangan factor pembekuan VII (hemofiliaA) atau faktor IX (hemofilia B atau penyakit Christmas). Keadaan ini adalah penyakit kongenital yang diturunkan oleh gen resesif X-linked dari pihak ibu. Faktor VIII dan faktor IX adalah protein plasma yang merupakan komponenen yang diperlukan untuk pembekuan darah, faktor-faktor tersebut diperlukan untuk pembentukan bekuan fibrin pada tempat pembuluh cedera. Hemofilia berat terjadi bila kosentrasi factor VIII dan IX plasma kurang dari 1%. Hemofilia sedang terjadi bila kosentrasi plasma antara 1% dan 5%, dan hemofilia ringan terjadi bila kosentrasi plasma antara 5% dan 25% dari kadar normal. Manifestasi klinisnya bergantung pada umur anak dan hebatnya defisiensi factor VIII dan IX. Hemofilia berat ditandai perdarahan kambuhan, timbul spontan atau setelah trauma yang relative ringan. Tempat perdarahan paling umum adalah di dalam persensian lutut, siku, pergelangan kaki, bahu, dan pangkal paha. Otot yang paling sering terkena adalah fleksor lengan bawah, gastroknemius, dan iliopsoas. Karena kemajuan dalam bidang pengobatan, hamper semua pasien hemofilia diperkirakan dapat hidup normal (Betz & Sowden, 2002).
      Kecacatan dasar dari hemofilia A adalah defisiensi factor VIII antihemophlic factor (AHF). AHF diproduksi oleh hati dan merupakan factor utama dalam pembentukan tromboplastin pada pembekuan darah tahap I. AHF yang ditemukan dalam darah lebih sedikit, yang dapat memperberat penyakit. Trombosit yang melekat pada kolagen yang terbuka dari pembuluh yang cedera, mengkerut dan melepaskan ADP serta faktor 3 trombosit, yang sangat penting untuk mengawali system pembekuan, sehingga untaian fibrin memendek dan mendekatkan pinggir-pinggir pembuluh darah yang cedera dan menutup daerah tersebut. Setelah pembekuan terjadi diikuti dengan sisitem fibrinolitik yang mengandung antitrombin yang merupakan protein yang mengaktifkan fibrin dan memantau mempertahankan darah dalam keadaan cair.
      Penderita hemofilia memiliki dua dari tiga faktor yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah yaitu pengaruh vaskuler dan trombosit (platelet) yang dapat memperpanjang periode perdarahan, tetapi tidak pada tingat yang lebih cepat. Defisiensi faktor VIII dan IX dapat menyebabkan perdarahan yang lama karena stabilisasi fibrin yang tidak memadai. Masa perdarahan yang memanjang, dengan adanya defisiensi faktor VIII, merupakan petunjuk terhadap penyakit von willebrand. Perdarahan pada jaringan dapat terjadi dimana saja, tetapi perdahan pada sendi dan otot merupakan tipe yang paling sering terjadi pada perdarahan internal. Perubahan tulang dan kelumpuhan dapat terjadi setelah perdarahan yang berulang-ulang dalam beberapa tahun. Perdarahan pada leher, mulut atau dada merupakan hal yang serius, sejak airway mengalami obstruksi. Perdarahan intracranial merupakan salah satu penyebab terbesar dari kematian . Perdarahan pada gastrointestinal dapat menunjukkan anemia dan perdarahan pada kavum retroperitoneal sangat berbahaya karena merupakan ruang yang luas untuk berkumpulnya darah. Hematoma pada batang otak dapat menyebabkan paralysis (Wong, 2001). Ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi; Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal(gambar 1) dan penderita hemofilia (gambar 2). Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentikan perdarahan. Prinsip Dasar Dari Suatu Keturunan
      Setiap sel di dalam tubuh memiliki struktur – struktur yang di sebut kromosom (chromosomes). Didalam ilmu kimia, sebuah rantai kromosom yang panjang disebut DNA. DNA ini disusun kedalam ratusan unit yang di sebut gen yang dapat menentukan beberapa hal, seperti warna mata seseorang.
      Setiap sel terdiri dari 46 kromosom yang disusun dalam 23 pasang. Salah satu pasangnya dikenal sebagai kromosom seks, atau kromosom yang menentukan jenis kelamin manusia. Wanita memiliki dua kromosom X dalam satu pasang, dan pria memiliki satu kromosom X, dan satu kromosom Y dalam satu pasang.


D.    KLASIFIKASI
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :
1.      Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama:
a.       Hemofilia klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah
b.      Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
2.      Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama:
a.       Christmas disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada
b.      Hemofilia kekurangan Faktor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.Penderita hemofilia parah/ berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan. Kadang – kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang berlebihan. Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.
E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Uji skrining untuk koagulasi darah
a.       Jumlah trombosit (normal 150.000-450.000 tombosit per mm3 darah)
b.      Masa protombin (normal memerlukan waktu 11-13 detik)
c.       Masa tromboplastin parsial (meningkat, mengukur keadekuatan faktor koagulasi intrinsik)
d.      Assays fungsional terhadap faktor VIII dan IX (memastikan diagnosis)
e.       Masa pembekuan trombin (normalnya 10-13 detik)
2.      Biopsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk memperoleh jaringan untuk pemeriksaan patologi dan kultur.

F.      MANIFESTASI KLINIS
Penyakit ini, yang biasa sangat berat, ditandai dengan memar besar dan meluas dan perdarahan ke dalam otot, sendi dan jaringan lunak meskipun hanya akibat trauma kecil. Pasien sering merasakan nyeri pada sendi sebelum tampak adanya pembengkakan dan keterbatasan gerak. Perdarahan sendi berulang dapat mengakibatkan kerusakan  berat sampai terjadi nyeri kronis dan ankilosis (fiksasi sendi). Kebanyakan pasien mengalami kecacatan akibat kerusakan sendi sebelum mereka dewasa. Hematuri spontan dan perdarahan gastrointestinal dapat terjadi. Penyakit ini sudah diketahui saat awal masa anak-anak, biasanya saat usia sekolah.
Sebalum tersedia konsentrat factor VIII, kebanyakan pasien meninggal akibat komplikasi hemophilia sebelum mereka mencapai usia dewasa. Ada juga penderita hemophilia dengan defisiensi yang ringan, mempunyai sekitar 5% dan 25% kadar factor VIII dan IX normal. Pasien seperti ini tidak mengalami nyeri dan kecacatan pada otot maupun perdarahan sendi, namun mengalami perdarahan ketika cabut gigi atau operasi. Namun demikian, perdarahan tersebut dapat berakibat fatal apabila penyebabnya tidak diketahui dengan segera.
Manifestasi klinis umumnya adalah perdarahan jaringan bagian dalam dan hemartrosis yang bias timbul kembali oleh trauma.perdarahan retroperotoneal dan perdarahan intracranial dapat membahayakan kehidupan.

G.    PENATA LAKSANAAN
Dimasa lalu, satu-satunya penanganan untuk hemophilia adalah plasma segar beku, yang harus diberikan dalam jumlah besar sehingga pasien akan mengalami kelebihan cairan. Sekarang sudah tersedia konsentrat factor VIII dan IX di semua bank darah. Konsentrat diberikan apabila pasien mengalami perdarahan aktif atau sebagai upaya pencegahan sebelum pencabutan gigi atau pembedahan. Pasien dan keluarganya harus diajar cara memberikan konsentrat di rumah, setiap kali ada tanda perdarahan.
Beberapa pasien membentuk antibody terhadap konsentrat, sehingga kadar factor tersebut tidak dapat dinaikkan. Penanganan masalah ini sangat sulit dan kadanga tidak berhasil. Asam aminokaproat adalah penghambat enzim fibrinolitik. Obat ini dapat memperlambat kelarutan bekuan darah yang sedang terbentuk, dan dapat digunakan setelah pembedahan mulut pasien dengan hemophilia.
Dalam rangka asuhan umum, pasien dengan hemophilia tidak boleh diberi aspirin atau suntikan secara IM. Kebersihan mulut sangat penting sebagai upaya pencegahan, karena pencabutan gigi akan sangat membahayakan. Bidai dan alat ortopedi lainnya sangat berguna bagi pasien yang mengalami perdarahan otot atau sendi.

H.    KOMPLIKASI
Komplikasi hemophilia meliputi perdarahan dengan menurunnya perfusi, kekakuan sendi akibat perdarahan, hematuria spontan dan perdarahan gastrointestinal. Pada tahun-tahun terakhir, ditemukan bahwa pasien yang mengalami hemophilia mempunyai resiko tinggi menderita AIDS akibat transfuse darah dan komponen darah yang pernah diterima. Semua darah yang didonorkan sekarang diperiksa terhadap adanya antibody virus AIDS. Konsentrat factor komersial biasanya sudah dipanaskan sehingga kemungkinan penularan penyakit infeksi melalui darah dapat diturunkan.
Komplikasi terpenting yang timbul pada hemofilia A dan B
1.      Timbulnya inhibitor. Suatu inhibitor terjadi jika sistem kekebalan tubuh melihat konsentrat faktor VIII atau faktor IX sebagai benda asing dan menghancurkannya
2.      Kerusakan sendi akibat perdarahan berulang.
3.      Infeksi yang ditularkan oleh darah seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C yang ditularkan melalui konsentrat faktor pada waktu sebelumnya.


I.       KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
a.       Lakukan pengkajian fisik
b.      Dapatkan riwayat kesehatan, khususnya mengenai bukti penyakit pada saudara pria. Penyakit hemofilia lebih banyak terjadi pada pria karena mereka hanya mempunyai kromosom X. Apakah pada riwayat keluarga ibu ada yang pernah menderita gangguan pembekuan darah, terutama pada saudara laki-laki?
Ø  Observasi adanya manifestasi hemophilia
1)      Perdarahan yang berkepanjangan di mana saja dari atau di dalam tubuh.
2)      Apakah anak ibu pernah mengalami perdarahan pada tubuh yang tidak dapat berhenti/ tidak dapat membeku
3)      Hemoragi karena trauma, misalnya kehilangan gigi desidua, sirkumsisi, terpotong, eptistaksis, injeksi.
4)      Apakah anak ibu pernahü mengalami perdarahan yang tidak dapat berhenti setelah disuntik/ gigi tanggal/ disunat (bagi anak laki-laki)
5)      Memar berlebihan karena cedera ringan, seperti jatuh.
6)      Apakah ketika anak ibu terjatuh/ terbentur, ia selaluü mengalami kebiruan pada kulitnya secara berlebihan?
7)      Hemoragi subkutan dan intramuscular
 Apakah setiap kali disuntik anak ibu selalu mengeluarkanü darah?
8)      Hemartrosis (perdarahan karena rongga sendi), khususnya lutut, pergelangan kaki, dan siku.
9)      Apakah anak ibu pernah mengalamai pedarahanü pada sendinya, mungkin ketika ia sedang belajar berjalan?
10)  Hematoma, nyeri, bengkak, dan gerakan terbatas
 Apakah ketika mengalami cedera ringan, anakü ibu selalu merasa sangat nyeri pada daerah cedera dan terjadi bengkak?
11)  Hematuria spontan
12)  Apakah anak ibu pernah buang air kecil yang disertaiü darah secara tiba-tiba?
c.       Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, misalnya tes koagulasi, penentuan faktor defisiensi khusus, pengujian DNA.

2.      Diagnosa
a.       Gangguan perfusi jaringan berhubungan suplai O2 ke jaringan tidak adekuat
b.      Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hemoragi.
c.       Nyeri berhubungan dengan perdarahan dalam jaringan
d.      Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan efek hemoragi dalam sendi.
e.       Gangguan volume cairan berhubungan dengan syok hipovolemik.



3.      Intervensi
I
a.       Berikan posisi datar pada anak dengan kaki ditinggikan.
b.      Catat perubahan dalam tingkat kesadaran keluhan sakit kepala, pusing, terjadinya deficit sensori, motorik pada anak
c.       Pantau tanda-tanda vital
d.      Pertahankan suhu lingkungan
e.       Berikan SDM darah lengkap, produk darah
Anjurkan ambulasi dan latihan dini
f.       Sesuai indikasi, awasi ketat untuk komplikasi transfuse
II
a.       Siapkan dan berikan konsentrat faktor VII.
b.      Ajari pemberian darah di rumah
c.       Lakukan tindakan penunjang
1.    Berikan tekanan pada area selama 10-15 menit
2.    Imobilisasi dan tinggikan area di atas jantung
3.    Berikan kompres dingin
Ciptakan lingkungan seaman mungkin dengan
Diskusikan pertimbangan diet
d.      pengawasan ketat.
e.       Hindari latihan rentang gerak pasif setelah episode perdarahan.
III
a.       Catat lokasi, karakteristik, dan beratnya nyeri meliputi verbal dan non verbal. (diketahui dengan pendekatan (QUESTT)
b.       Lakukan strategi non farmakologis untuk membantu anak mengatasi nyeri. Distraksi:
1.    Libatkan anak dalam bermain, gunakan radio, tape perekam, alat perekam. Minta anak bernyanyi atau menggunakan pernafasan berirama
2.    Minta anak mengambil nafas dalam dan meniupkannya sampai diberitahu untuk berhenti.
c.       Gunakan strategi yang dikenal anak dan biarkan teknik distraksi anak memilih salah satunya missal memilih dengan nafas dalam dan meniupkannya sampai diberitahu untuk berhenti
d.      Libatkan orangtua dalam pemilihan strategi
e.       Ajarkan orang tua dalam memilih tindakan untuk mengurangi nyeri:
1.      Meletakkan bayi tidur di atas perut ibunya
2.      Membungkus bayi dengan erat dalam selimut
Kolaborasi:
Berikan obat analgesic sesuai indikasi, dengan memberi tahu bahwaanak akan merasa lebih baik
IV
a.       Kaji kebutuhan akan penatalaksanaan nyeri
b.      Berikan terapi pengganti dan gunakan tindakan local
c.       Tinggikan dan imobilisasi sendi selama episode perdarahan
d.       Lakukan latihan rentang gerak aktif setelah fase akut
Latih sendi dan otot yang sakit
e.       Jelaskan pada keluarga akibat jangka panjang yang serius dari hemartrosis
f.       Diskusikan pertimbangan diet
Kolaborasi:
1.      Konsultasi dengan ahli terapi fisik mengenai program latihan
2.      Rujuk pada perawat kesehatan masyarakat dan atau ahli terapi untuk pengawasan di rumah
V
a.       Ukur pemasukan dan pengeluaran secara akurat.
b.      Berikan cairan yang diizinkan selama periode 24 jam.
c.       Awasi tekanan darah dan frekuensi jantung.
d.      Perhatikan tanda dan gejala dehidrasi. Contoh : membran mukosa kering, haus.
e.       Kontrol suhu lingkungan : batasi line tempat tidur.
f.       Kolaborasi :Awasi pemeriksaan labolatorium. Contoh : natrium.

3.      Evaluasi
a.       Melakukan upaya mencegah trauma/perdarahan
b.      Nyeri berkurang
c.       Pasien tidak bingung tidak banyak tanya,
d.      Koping menjadi efektif menghadapi kondisi kronis dan perubahan gaya hidup
BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Hemofilia adalah gangguan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi herediter dan faktor darah esensial untuk koagulasi (Wong, 2003).
Hemofilia merupakan penyakit pembekuan darah kongenital yang disebabkan karena kekurangan faktor pembekuan darah, yaitu faktor VIII dan faktor IX. Factor tersebut merupakan protein plasma yang merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh pembekuan darah khususnya dalam pembentukan bekuan fibrin pada daerah trauma (Hidayat, 2006).
Hemofilia merupakan gangguan koagulasi kongenital paling sering dan serius. Kelainan ini terkait dengan defisiensi faktor VIII, IX atau XI yang ditentukan secara genetic (Nelson, 1999).
Hemofilia merupakan gangguan koagulasi herediter atau didapat yang paling sering dijumpai, bermanifestasi sebagai episode perdarahan intermiten (Price & Wilson, 2005).

B.     SARAN PENULIS
Dengan adanya tugas-tugas mahasiswa bisa belajar mandiri tp, pengajar perlu memperhatikan diskusi dengan baik dan mengarahkan dengan benar