A. PENGERTIAN SHALAT
Secara etimologi shalat berarti do’a
dan secara terminology istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan
hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah
kepada Allah menurut syarat–syarat yang telah ditentukan. Adapun secara
hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan
takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada
Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan
kedua–duanya”.
Dalam pengertian lain shalat ialah
salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk,
ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam,
serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa
perkataan denga perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam
menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan
penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon
ridho-Nya.
B. SEJARAH DAN DALIL TENTANG
KEWAJIBAN SHALAT
a.
Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat
Perintah tentang diwajibkannya
mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah
mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan
oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak
dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam
sejarah digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam
ketika itu terbagi tiga golongan yaitu, yang secara terang – terangan menolak
kebenarannya itu, yang setengah–tengahnya dan yang yakin sekali kebenarannya.
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya
b.
Dalil – Dalil Tentang Kewajiban Shalat
Al-Baqarah, 43
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَىةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَوَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku
Al-Baqarah 110
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَوْةَ وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَِنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan
Al –Ankabut : 45
وَاَقِيْمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ
Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.
An-Nuur: 56
وَاَقِيْمُوْ الصَّلاَةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَىةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَوَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku
Al-Baqarah 110
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَوْةَ وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَِنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan
Al –Ankabut : 45
وَاَقِيْمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ
Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.
An-Nuur: 56
وَاَقِيْمُوْ الصَّلاَةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya : Dan kerjakanlah shalat,
berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi
rahmat.
Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas
tidak ada kata – kata perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi
semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung
unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi
mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain
mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat
telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
C. BATAS WAKTU SHALAT FARDLU
1. Shalat Dzuhur
Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore
3. Shalat Magrib
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore
4. Shalat Is’ya
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
5. Shlat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
D. BEBERAPA PELAJARAN DAN KEWAJIBAN
SHALAT
a. Shalat Merupakan Syarat Menjadi
Takwa
Taqwa merupakan hal yang penting dalam Islam karena dapat menentukan amal / tingkah laku manusia, orang – orang yang betul – betul taqwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan munkar, dan sebaliknya
Salah satu persyaratan orang – orang yang betul betul taqwa ialah diantaranya mendirikan shalat sebagimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah
Taqwa merupakan hal yang penting dalam Islam karena dapat menentukan amal / tingkah laku manusia, orang – orang yang betul – betul taqwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan munkar, dan sebaliknya
Salah satu persyaratan orang – orang yang betul betul taqwa ialah diantaranya mendirikan shalat sebagimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah
b. Shalat Merupakan Benteng
Kemaksiatan
Shalat merupakan benteng kemaksiatan artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng kemampuan untuk memelihara dirinya dari perbuatan makasiat
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina. Maksiat, merampok dan sebagainya. Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 45
Shalat merupakan benteng kemaksiatan artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng kemampuan untuk memelihara dirinya dari perbuatan makasiat
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina. Maksiat, merampok dan sebagainya. Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 45
c. Shalat Mendidik Perbuatan Baik
Dan Jujur
Dengan mendirikan shalat, maka banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang – orang yang shalat yaitu mereka yang lalai shalat
selain mendidik perbuatan baik juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan tidak mungkin meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya tidak dipenuhi maka shlatnya tidak sah (batal)
Dengan mendirikan shalat, maka banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang – orang yang shalat yaitu mereka yang lalai shalat
selain mendidik perbuatan baik juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan tidak mungkin meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya tidak dipenuhi maka shlatnya tidak sah (batal)
d. Shalat Akan membangun etos kerja
Sebagaimana keterangan – keterangan di atas bahwa pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang – orang itu baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari – hari maupun ditempat mereka bekerja
Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas
Sebagaimana keterangan – keterangan di atas bahwa pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang – orang itu baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari – hari maupun ditempat mereka bekerja
Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas
E. MANFAAT GERAKAN SHOLAT
Shalat ternyata tidak hanya menjadi
amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan- gerakan shalat paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah
gudang obat dari berbagai jenis pnyakit.
Ibadah shalat merupakan ibadah yang
paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di
dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing. Misalnya:
Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ruku’
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot- otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ- organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot- otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ- organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk di antara sujud
Duduk setelah sujud terdiri dari dua
macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan
terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada
pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak
mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah
impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan
seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan
tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak
kita.
Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud
secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan
oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang
memungkinkan darah mengalir otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan
kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud
menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ- organ perut pada
tempatnya kembali (fiksasi).
Setelah melakukan sujud, kita
melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy
(tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut
berkontraksinya otot- otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat
tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran
kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung
kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus
menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan
menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi
di daerah perineum.
Pada dasarnya, seluruh gerakan
shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit
sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak
dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil,
tubuh senantiasa bugar.maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan
darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud
yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.
Setiap inci otak manusia memerlukan
darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidk akan memasuki urat
saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf
tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah
akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah
diwajibkan dalam Islam.
Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari- jari kaki dan tangan.
Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari- jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan otot
tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan
pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot
dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi
lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di
dalamnya.
Masih dalam posisi sujud, manfaat
lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan
obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang
terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut
untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses
persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan
kemampuan mengejan yang mencukupi.
F. SALAT
TAHAJJUD DAN KEUTAMAANNYA
Shalat malam, bila shalat tersebut
dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam.
Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam (
Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan
denganAllah SWT.
Berfirman
Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai
tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang
terpuji.”
(QS
: Al-Isro’ : 79)
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW
sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud
merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .
Sahabat
Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah
makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk
Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Waktu
Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya
waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak
waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada
waktu-waktu yang utama, yaitu :
1.
Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2.
Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3.
Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 - Subuh )
Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya
do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat
Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW
sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda : “Perut
malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang
yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Jumlah
Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak
dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama
kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at,
dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang
baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana
diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad,
Bukhari dan Muslim )
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu
Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1)
2 raka’at shalat Iftitah.
2)
8 raka’at shalat Tahajud.
3)
3 raka’at shalat witir.
Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at
pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan
pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19
dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat
yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda : “Allah menyayangi
seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya.
Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula
Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan
suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram
air.” (HR Abu Daud)
Keutamaan
Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW
suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan
memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun
lima keutamaan didunia itu, ialah :
1.
Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2.
Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3.
Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua
manusia.
4.
Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5.
Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan
yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1.
Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.
Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya
dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4.
Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
G. SHALAT
DHUHA
Sholat Dhuha merupakan sedekah dan investasi amal cadangan
bagi muslim yang melakukannya. Setidaknya ada tiga makna filosofi dari sholat
Dhuha yaitu mengingat Allah SWT ketika senang, perwujudan syukur kepada Allah
SWT, tawakal serta berserah diri kepada ketentuan Allah SWT, bahwa Dia-lah yang
mengatur rezeki.
Sedangkan manfaat sholat Dhuha adalah meningkatkan kesehatan
jasmani lebih optimal, meningkatkan kecerdasan, memudahkan jalan meraih rezeki.
Hikmah dari sholat Dhuha adalah hati menjadi tenang, pikiran menjadi lebih
konsentrasi, kesehatan fisik terjaga, kemudahan urusan dan memperoleh rezeki
yang tidak disangka-sangka.
Waktu shalat
Dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggalan dan
berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu Zhuhur, meskipun disunnahkan
agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.
Adapun
diantara keutamaan atau manfaat shalat Dhuha ini seperti yang diriwayatkan oleh
Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu
pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid
adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah,
setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan
adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah
sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat
shalat Dhuha."
Jumhur
ulama mengatakan bahwa shalat Dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan
Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits
diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya. Berbeda
dengan shalat Shubuh, maka tidak ada perbedaan dikalangan ulama bahwa ia adalah
wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya dan berdosa jika ditinggalkan.
Dengan demikian tidak dibenarkan bagi seorang yang hanya mengerjakan shalat
Dhuha yang kedudukannya sunnah sementara dirinya meninggalkan shalat Shubuh
yang kedudukannya lebih tinggi darinya yaitu wajib.
Untuk
Kesehatan
Sholat
Dhuha juga bisa menyehatkan tubuh. Seperti diriwayatkan Abu Dzar r.a.
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap tulang dan persendian badan dari
kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah
sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap
amar ma’ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang
dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat
Dhuha." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud).
Abu
Hurairah r.a. berkata, "Kekasihku, Muhammad SAW Berwasiat kepadaku agar
melakukan tiga hal: Berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah, yaitu puasa
putih atau Bidl, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku
melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur." (HR Bukhari-Muslim).
Rasulullah
SAW bersabda: "Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah,
setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak
unta bangun karena panas tempat berbaringnya." (HR Muslim)
Shalat
memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi tubuh. Hanya saja
untuk Dhuha, waktunyalah yang memang unik yakni waktu ketika tubuh memerlukan
energi namun juga harus bersiap menghadang stres yang menerpa. Dr. Ebrahim
Kazim, seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy
menyatakan, "Repeated and regular movements of the body during prayers
improve muscle tone and power, tendon strength, joint flexibility and the
cardio-vascular reserve." Gerakan teratur dari shalat
menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap
sistem kardiovaskular.
DAFTAR
PUSTAKA
Arham. 2011.
Shalat tahajjud dan keutamaannya. http://asaarham.blogspot.com.
Last update 14 mei 2012 pukul 17.52
Fitriyan. 2011. Sholat
Dhuha: tak Hanya Buka Rejeki, tapi Juga Untuk Kesehatan. http://www.tnol.co.id. Last update 14 mei
2012 pukul 18.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar